Ga kerasa 2 tahun lagi tepatnya pada tahun 2014, Indonesia akan melaksanakan pesta demokrasi yang dilakukan setiap 5 tahun sekali. Ya, pesta demokrasi itu adalah Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Pesta demokrasi tersebut nantinya akan menjadi yang ketiga kalinya diselenggarakan di Indonesia setelah dalam 2 periode sebelumnya dimenangkan oleh orang yang sama, yaitu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang berasal dari partai Demokrat. Lalu siapa saja calon-calon yang nantinya akan menggantikan Pak Presiden tercinta saat ini -dibaca SBY- dalam Pemilu 2014? Karena seperti diketahui bahwa SBY tidak dapat ikut "bertarung" lagi dalam bursa Presiden maupun Wakil Presiden setelah terpilih dan menjabat selama 2 periode berturut-turut.
Beberapa minggu terakhir, baik media cetak maupun elektronik beramai-ramai menampilkan hasil survei yang dilakukan oleh salah satu lembaga survei terkenal di Indonesia, yaitu LSI (Lembaga Survei Indonesia) tentang beberapa calon alternatif yang pantas untuk maju atau "bertarung" dalam bursa calon Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Dari hasil survei LSI ini, tersaringlah 14 nama orang-orang yang memiliki kans untuk maju sebagai calon pilihan alternatif. Mereka umumnya tidak memiliki ikatan politik dengan partai apapun atau berkecimpung dalam organisasi politik. Namun mereka adalah orang-orang profesional dan memiliki integritas yang tinggi dalam bidangnya masing-masing.
Sebelum saya jabarkan siapa saja para calon alternatif yang memiliki kans untuk menduduki singgahsana kepala negara Republik Indonesia, saya ingin sedikit flashback dengan beberapa berita mengenai calon Presiden RI. Salah satu berita yang semua orang tau (kalau sering nonton berita), adalah pencalonan salah satu ketua umum partai politik terbesar di Indonesia dengan lambang beringin untuk menjadi calon Presiden RI di 2014, yaitu Aburizal Bakrie dari Partai Golkar (PG). Jika melihat keberaniannya dalam pencalonan ini bukan tanpa sebab, karena dari hasil survei LSN pada 10-20 Juni 2012, partai beringin tersebut bertengger diurutan pertama dengan elektabilitas 20,1% kemudian disusul Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) 14 % dan Partai Demokrat yang terpuruk ke 10,5 % (Sumber: fokus.news.viva.co.id). Naiknya posisi Golkar ini juga disebabkan karena banyaknya para kader dari Partai Demokrat yang bermasalah dengan hukum, yaitu korupsi. Namun terlepas dari hal tersebut, hasil survei ini telah berhasil menaikkan moral dan optimisme para kader PG serta ketuanya bahwa mereka dapat memenangkan pemilu pada 2014. Tapi menurut saya pribadi, peluang Aburizal Bakrie -yang telah punya singkatan nama ARB- untuk pemilihan Presiden RI pada 2014 terbilang kecil -meski memang semua bisa terjadi, terutama dengan dukungan dana melimpah dari harta ARB-, saya mengatakan ini bukan tanpa alasan, salah satu alasan saya karena ARB dan perusahaannya sampai saat ini belum mampu menyelesaikan penggantian uang kerugian yang diakibatkan oleh bencana lumpur di Sidoarjo Jawa Timur. Tanpa beliau sadari, hal ini sebenarnya berdampak sangat buruk terhadap citranya di mata masyarakat khususnya di Jawa Timur. Sekalipun beliau selesai membayar semua kerugian, saya berani jamin bahwa peluang beliau menjadi Presiden RI tidak akan lancar dan terwujud.
Well, itu tadi sedikit ulasan serta pandangan saya mengenai pencalonan salah satu ketua umum partai terbesar di Indonesia dengan lambang beringin. Setiap individu berhak memberikan pendapatnya, Indonesia negara Demokrasi, tidak ada intimidasi atau diskriminasi terhadap setiap pandangan yang diutarakan. Next langsung saja pada hasil survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI).
Hasil survei ini merupakan hasil survei yang dilakukan mulai Februari-Mei 2012 dengan responden lebih dari 200 orang. Para narasumber tersebut tersebar dari Banda Aceh hingga Jayapura,
dengan sebagian besar dari mereka berasal dari Jabodetabek. Menurut Kuskridho (Dir Eksekutif LSI), proses survei sedikit berbeda dengan yang lain karena
respondennya berasal dari kelompok elit, seperti dari kalangan
pengamat, akademisi, ekonom, pengusaha, serta pemimpin media massa
nasional. Kualitas personal para tokoh alternatif capres tersebut didasarkan
pada tiga penilaian, yaitu integritas, kapabilitas dan akseptabilitas. Indikator dari capres itu yang paling penting adalah kemampuan
memimpin (kapabilitas), semua indikator integritas, serta kemampuan
berdiri di atas kelompok kepentingan beragam (akseptabilitas) (Sumber: antaranews.com). Berikut para calon alternatif yang berasal dari hasil survei LSI :
1. Mahfud MD (79)
Beliau saat ini menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) yang diemban mulai 19 Agustus 2008 setelah sebelumnya dipimpin oleh Jimly Asshiddiqie. Beliau sempat menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI (2000) dan Menteri Hukum dan HAM (2001). Dari beberapa survei yang ada, selalu menempatkan beliau dalam posisi 5 besar calon Presiden alternatif.
2. Dahlan Iskan (76)
Siapa yang tidak kenal dengan sepak terjang dan gaya nyentrik mantan Direktur utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) ini. Sepatu kets, kemeja putih+celana kain hitam. Bahkan saat dilantik sebagai Menteri BUMN (jabatan saat ini), beliau tetap menggunakan sepatu kets. Gaya nya yang santai, cara berbicara yang ceplas ceplos tanpa basa basi menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk menjadikannya sebagai idola untuk menduduki singgahsana RI 1.
3. Sri Mulyani Indrawati (71)
Ini nih wanita hebat di Indonesia saat ini, setelah menyelesaikan pendidikan S1 sarjana ekonomi di UI, beliau melanjutkan jenjang S2 dan S3 di University of Illinois Urbana-Champaign, USA. Beliau merupakan mantan Menteri Keuangan Kabinet Bersatu Jilid 1. Karena masalah Bank Century yang selama ini dikait-kaitkan dengan keterlibatan beliau, akhirnya beliau tidak melanjutkan kerjanya sebagai Menteri Keuangan. Namun beliau langsung "direkrut" oleh Bank Dunia yang bermarkas di USA untuk menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia sejak 1 Juni 2010. Patut ditunggu nantinya, apakah beliau bersedia atau memiliki hasrat untuk mencalonkan diri dalam pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.
4. Hidaya Nur Wahid (71)
Tak perlu disangsikan lagi kemampuannya, mantan Ketua Umum Partai Keadilan Sejahtera (PKS), mantan Ketua MPR-RI, dan juga Balon Gubernur DKI JKT ini memang memiliki banyak pendukung.
5. Agus Martowardojo (68)
6. Djoko Suyanto (67)
7. Gita Wirjawan (66)
8. Chairul Tanjung (66)
9. Endriarto Sutato (66)
10. Surya Paloh (64)
11. Pramono Edhie Wibowo (64)
12. Sukarwo (63)
13. Puan Maharani (61)
14. Kristiani Herawati (60)
Para calon-calon ini hanyalah beberapa orang yang dianggap memiliki kapabilitas serta integritas oleh para responden atau narasumber untuk mengemban amanah sebagai Presiden RI untuk 5 tahun kedepan nantinya (2014-2019). Semua masih dapat berubah dengan berjalannya waktu, masih ada 48 bulan lagi untuk memikirkan hal ini. Siapa pun yang nantinya menjadi Presiden, harus tetap mampu mensejahterakan penduduk Indonesia dan menghilangkan kemiskinan serta pengangguran yang masih banyak di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar