Klo
ngomongin kaya-miskin emang rada ngeselin nih! Terutama di Indonesia –lagi-lagi
Indonesia-, jumlah penduduknya yang miskin terbilang besar, yaitu ± 12,5 %. Dalam
suatu forum yang diselenggarakan di Brazil, Presiden tercinta –dibaca SBY-
dengan sangat bangga mengatakan bahwa pemerintah RI berhasil menurunkan angka
kemiskinan dari 24% (1998) menjadi 12,5% (2012). Bukannya pemerintahan selama
kurun waktu tersebut hebat??? Bentar dulu coy!! klo dirunut kembali kebelakang
dengan melihat masa jabatan SBY selama 8 tahun (2004-2012), sepertinya ada yang
ngga benar nih kabar gembira si pak Presiden tercinta –dibaca SBY ya-....
,,,,,,,
Tau
ngga klo setahun sebelum bapak SBY menjadi Presiden RI yaitu tepatnya tahun
2003, jumlah penduduk miskin Indonesia tuh ± 12,47 %. Dan ternyata setelah 8
tahun menjadi sang penghuni singgasana RI 1, angka kemiskinan tetap berada di
angka 12,5 %!! So what does it means?? (agak inggris biar keren). Ini harusnya
jadi pertanyaan yang BESAR dong coy?!! Angka tersebut seakan jalan ditempat
menurun saya, dengan melihat presentase yang tidak jauh berbeda saat 8 tahun
lalu!!.....
Dari
yang saya baca-baca pada beberapa referensi yang diberi om Gugs –meaning Google-,
angka kemiskinan di Indonesia selalu mengalami fluktuatif –bukan dalam arti
positif ya-. Bahkan di tahun 2009 angka kemiskinan tuh sempat “nyolek” angka
14,8 % -saat itu sempat terjadi krisis ekonomi global sih-. Lanjut tahun 2010
berada di angka 13,2 %. Tahun 2011 menyentuh angka 12,2 %. Selama SBY memerintah,
angka kemiskinan terendah ada pada tahun 2008, yaitu sebesar 11,3 %. Ya klo mau
ambil rata-rata dari nilai-nilai tersebut, angka 12 % adalah angka si pak
Presiden tercinta kita semua. Dan ternyata angka 12 % tersebut termasuk
kategori yang serius untuk diperhatikan pada suatu negara jika mengikuti
standar yang dianut Global Hunger Index –salah satu lembaga yang memberi
gambaran mengenai ketahanan pangan suatu negara-.(sumber :
politik.kompasiana.com).....
,,,,,,
Entah
harus bangga –seperti pengakuan pak SBY di Brazil- atau harus sedih dengan
melihat nilai-nilai yang ada. 8 tahun kepemimpinan beliau ternyata tidak
benar-benar mencerminkan ada keseriusan dari pemerintah untuk mengatasi tingkat
kemiskinan di Indonesia.Klo kita sebagai masyarakat hanya menaruh harapan demi
harapan agar ada perhatian dari pemerintah sepertinya ga akan ada hasil. Ntah harus
seperti apa lagi pengharapan yang kita lakukan. Apa harus ada demo
besar-besaran yang dilakukan agar ada perhatian atau harus menggunakan kerbau
yang di bawa ke jalanan. Ya ujung-ujungnya kita hanya bisa menunggu kebijakan
real aja nih dari orang-orang pemberi kebijakan. Diperhatiin untung, klo ga diperhatiin
juga terserah. Ya gini nih Indonesia, rencana-rencana sangat banyak dan bagus,
tapi aplikasi nya itu tuh yang sulit banget!!! Au ahhhh...gelap..
jadi yang salah presiden siapa dong?
BalasHapus